DIBALIK SOSOK SEORANG AYAH


Ku yakin kini kau mulai dewasa, kau sudah mulai mencerna sesuatu dengan baik, kau bisa menilai sesuatu denagnn kritis, dan kau telah bisa merenungi suatu makna...
Ok siapin tisu..


Baut apa ya tisu??

Baut?? Buat kali...

Iya deng..

Ya buat ngapus air matamu..

Dah lah..
Simak dan renungi!!!

Kita langsung ke intinya ja...



==========================================================================================================================
==========================================

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa,
Yang sedang bekerja diperantauan,
Yang ikut suaminya merantau keluar kota atau luar negeri,
Yang sedang bersekolah atau kuliah jauh kedua orang tua....
Akan sering merasa kangen sekali dengan mamanya..

Lalu bagaimana dengan Papa??

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,,
Tapi taukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk meneleponmu??

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil,,
Mamalah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,,
Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa kerja dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kamu lakukan seharian??




Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil....

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu pa, jangan dilepas dulu roda bantunya”,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...

Sadarkah kamu??

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu,menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tapi Papa akan mengatakan dengan tegas “Boleh, kita beli nanti, tapi jangan sekarang”.
Tahukah kamu,
Papa melekukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai terkadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah dibilang! Kamu jangan minum air dingin!”
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut.
Ketahuilah..saat itu Papa benar-benar memperhatikan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja......

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam.
Dan Papa bersikap tegas dan mengatakan : “Tidak Boleh!”.
Tahukah kamu bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalagh Mama..
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu,
Tapi, lagi-lagi dia HARUS menjagamu??

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu??




Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa mlonggarkan sedikit peraturannya untuk keluar rumah untukmu,
Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir..
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut..
Ketika ,melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa akan memarahimu..

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa  putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA,
Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti..
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa...
Dan kamu harus pergi kuliah di kota lain...
Papa harus melepasmu di Bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini-itu,dan menyuruhmu untuk berhati-hati.

Padahal Papa  ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu dan berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT.
Kuat untuk pergi dan menjadi DEWASA.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang yang pertama mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah “Tidak...Tidak Bisa!”
Padahal dalam batin Papa, ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa telah gagal membuat anaknya teersenyum?

Saat kamu diwisuda sebagai seorang Sarjana ..
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum bangga dan puas melihat “Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena Papa tahu...
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya...
Saat Papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seorang laki-laki yang dianggapnya pantas menggantikannya,
Papa pun tersenyyum bahagia...
Apakah kamu mengetahui, Di hari yang bahagia itu papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena Papa sangat bahagia,,

Kemudian Papa berdoa...
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...
Bahagiakanlah ia bersama suaminya...”

Setelah itu Papa hanya menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjengguk..
Dengan rambut yang sudah dan semakin memutih...
Serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...

Papa telah menyelesaikan tugasnya...

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat ...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu..
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA

0 komentar:

Posting Komentar